Senin, 20 Oktober 2008

Alternatif Pusat Keramaian Publik Kota

Oleh: Sidem Tetuko (Angkatan 02)

DALAM rubrik ini telah dibahas tentang keunikan Simpanglima oleh Sdri Siti Rukayah dan Sdr Gatoet dari masing-masing sudut pandang. Kenyataan bahwa Simpanglima memiliki keunikan untuk dibahas secara ilmiah. Banyaknya jenis kegiatan di dalamnya menimbulkan berbagai macam persoalan yang harus dipecahkan, sedangkan saat ini belum semua permasalahan teratasi, sehingga muncul wacana tentang pemindahan pusat keramaian Kota Semarang ke daerah Pedurungan, dengan harapan aktivitas publik akan terpecah. Pembahasan kali ini ditekankan mengenai indikator yang berhubungan dengan proses pembuatan/pemindahan pusat keramaian kota yang melibatkan masyarakat Kota Semarang secara luas.

Sejarah pertumbuhan Kota Semarang yang diikuti dengan titik-titik pusat kota dimulai dengan adanya pasar di sekitar Pecinan dan Kota Lama yang berkembang dengan pesat, menjadi Pasar Johar yang menempati area Alun-alun Semarang. Sebagai pusat perdagangan terbesar di Semarang, kawasan Johar pada saat ini tidak dapat menampung jumlah pedagang, sehingga para pedagang baru menempatkan dagangannya di trotoar sepanjang Jalan Pemuda dan sekitarnya.


Pusat perdagangan pun berkembang ke wilayah Peterongan dan Bulu, namun kedua pusat aktivitas kota ini belum mampu menyedot masyarakat dalam jumlah besar karena adanya keterbatasan waktu kegiatan perdagangan. Akibatnya, aktivitas masyarakat hanya terjadi pada waktu tertentu. Di Peterongan aktivitas masyarakat dapat sedikit ditingkatkan pada malam hari dengan berdirinya pusat perdagangan Java Mall, namun di Bulu tidak demikian. Sebagai salah satu pusat perdagangan yang bercampur dengan kegiatan lainnya, Simpanglima berhasil menjadikan wilayah ini sebagai salah satu pusat Kota Semarang paling sibuk.

Wacana pemindahan pusat kegiatan masyarakat untuk menguraikan kepadatan Simpanglima sebenarnya telah dilakukan pemerintah ternyata tidak dapat menyedot masyarakat untuk beraktivitas di kawasan ini disebabkan kegiatan tidak kontinu. Dalam Catalysts in the Design of Cities, Wayne Attoe (1989) mengemukakan konsep tentang cara membangkitkan aktivitas kota ''mati'', sehingga produktivitas kota dapat ditingkatkan kembali, juga dibahas tentang pemerataan pembangunan dan kegiatan masyarakat kota dengan penambahan fasilitas publik. Berdasarkan konsep ini kiranya dapat dipelajari tentang indikator keberhasilan pengembangan pusat kegiatan masyarakat.

Bila dicermati lebih jauh, Simpanglima dan kawasan Johar memiliki kesamaan karakteristik yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pembuatan pusat keramaian publik Kota Semarang. Kesamaan karakter yang berhubungan dengan aktivitas publik adalah fungsi sebagai pusat perdagangan, kontinuitas waktu kegiatan, aksesbilitas, daya tampung terhadap jumlah masyarakat, mix used area, sejarah perkembangan kawasan dan yang terpenting adalah mengakomodir aktivitas masyarakat tanpa membedakan kelas sosial dan status dengan batasan-batasan kemaslahatan umat manusia. Disamping mempertimbangkan indikator di atas, sebagai pusat Kota Semarang yang baru tidak mengulangi kesalahan yang terjadi di kawasan Johar dan Simpanglima, yaitu masalah penataan pedagang kaki lima dan pembatasan jumlah pedagang, penghijauan kota, penataan papan reklame, arus sirkulasi kendaraan dilengapi dengan penataan ruang parkir, aspek keamanan dan kenyamanan masyarakat terutama pejalan kaki dengan meningkatkan unsur vegetasi disertai pemisahan jalur kendaraan dan jalur pejalan kaki.

Dengan indikator ini kiranya dapat dipelajari bagian Kota Semarang yang dapat dijadikan salah satu pusat kegiatan masyarakat, sehingga kawasan Simpanglima dan Johar tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Yang perlu dihindari adalah pembuatan duplikasi bentuk yang mengakibatkan kawasan kosong tanpa memiliki kemampuan mendatangkan masyarakat untuk beraktivitas. (73)

- Sidem Tetuko ST MT, praktisi arsitektur dan urban design, mahasiswa doktor arsitektur dan perkotaan Undip.

Sumber : Suara Merdeka


0 komentar:

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008